Thursday, January 27, 2011

Ratusan warga Papua tolak otsus

Diperbaharui January 27, 2011 16:18:08


Ratusan warga Papua melancarkan aksi protes menolak status otonomi khusus dalam lingkungan NKRI.

Mereka menuntut referendum untuk menentukan nasib sendiri.

Lebih dari seribu orang aktivis, pelajar-mahasiswa dan para pemuka gereja menghadiri unjuk rasa tersebut di depan gedung DPRD di Jayapura.

Mereka juga menyerukan dibubarkannya Majelis Rakyat Papua, yakni majelis tinggi yang terdiri atas para pemimpin suku, karena tidak berbuat apa-apa untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat Papua.

Status otonomi khusus Papua diterapkan tahun 2001 menyusul jatuhnya pemerintahan Orde Baru pimpinan mantan Presiden Soeharto.

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201101/s3122822.htm

ODIYAIPAI, PUISI ANAK BANGSA"LUKA SEJARAH"


Kasihan kamu
Yang sombong dengan tubuhmu
Mampu memoles raga dengan indah
Tetapi tidak punya jiwa yang mulia

Kasihan kamu
Yang sombong dengan kekayaanmu
Mampu menumpuk pundi emas
Tapi selalu gelisah sepanjang hidup

Kasihan kamu
Yang sombong dengan kekuasaanmu
Mampu memerintah seenakmu
Tetapi tak mampu mengatur dirimu

Kasihan kamu
Yang sombong dengan agamamu
Mampu hadir di setiap ibadah
Tetapi tidak mampu bertaqwa dalam hidupmu

Kasihan kamu
Yang sombong dengan kecerdasannmu
Mampu bersekolah tinggi
Tetapi tak mampu mengatasi masalah hidupmu

Kasihan kamu
Yang sombong dengan kemolekan tubuhmu
Mampu memoles tubuh dengan indah
Tetapi hanya menjadi tempat pelampiasan nafsu

Kasihan kamu
Yang sombong dengan penjajahanmu
Mampu menyengsarakan orang lain
Tetapi tak sadar sedang menjajah dirimu

Kasiha kamu
Yang sombong dengan gemerlapan dunia
Mampu hidup tanpa moral
Tetapi tak sadar dirinya mejadi lelucon orang lain

Kasihan kamu
Yang sombong di masa mudamu
Mampu menikmati enaknya seks
Tetapi menjadi budak penyakit di masa tuamu

Kasihan kamu
Yang sombong punya keturunan
Mampu melahirkan anak
Tetapi tak mampu mendidiknya di jalan benar

Kasihan kamu
Yang sombong punya negara
Mampu menjalankan kekuasaan pemerintahanmu
Tetapi hanya menjadi budak negara yang kuat

Kasihan kamu
Yang sombong punya tanah
Mampu mendiami tanah leluhur
Tetapi orang lain yang bahagia di atas tanahmu

Kasihan kamu
Yang sombong dengan kebudayaanmu
Mampu memamerkanya dimana-mana
Tetapi hidupmu dikuasai kebudayaan orang lain

Kasihan kamu
Yang sombong dengan hukummu
Mampu menjalankan hidup berdasarka hukum
Tetapi hanya mampu menghukum orang lemah

Kasihan kamu
Yang sombong dengan nafas hidupmu
Mampu bernafas dengan gratis
Tetapi tak sadar hidupmu akan berakhir kelak

SBY Rayu Militer Dengan Kenaikan Gaji

Diterbitkan : 21 Januari 2011 - 3:06pm | Oleh Bram Hendrawan (Foto: © Flickr/unwinged)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menaikkan gaji dan remunerasi anggota TNI dan Polri setiap tahun. Demikian disampaikan presiden dalam Rapim TNI dan Polri di Jakarta, Jumat (21/1).

SBY sebelumnya sudah pernah menjanjikan hal ini, tapi belum terlaksana sampai sekarang. Lalu, kenapa tiba-tiba presiden menyampaikan kembali janji ini? Apakah kebijakan ini berkaitan dengan semakin menurunnya dukungan terhadap pemerintahan pimpinan SBY? Radio Nederland Wereldomroep mewawancarai pakar militer Indro Tjahjono.

Terjepit
"SBY berupaya merayu tentara," demikian pendapat Indro Tjahjono menanggapi pernyataan SBY tersebut. Pengarang buku Indonesia di Bawah Sepatu Lars, 65 ini berpendapat SBY saat ini sedang terjepit. Di satu sisi, Polri yang selama ini menjadi "teman dekat" SBY tidak bisa diandalkan lagi. Korupsi dan berbagai skandal lainnya merusak citra kepolisian Indonesia.

Di sisi lain, SBY menghadapi ancaman kehilangan dukungan politik dari partai-partai politik. Menurut Indro Tjahjono, keputusan menaikkan gaji dan remunerasi anggota TNI bisa dilihat sebagai upaya SBY untuk mencari dukungan politik dari pihak militer untuk menghindari jatuhnya pemerintahan sebelum pemilu mendatang.

Menyuap
Indro Tjahjono menjelaskan saat ini sudah mulai keluar kritik terhadap SBY yang dikeluarkan oleh para jendral. Banyak yang perpendapat kebijakan SBY ini mencederai rakyat.

"Baru saja kemarin, salah satu tokoh militer oposisi yang terkenal, Jenderal Tyasno Sudarto, menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekuasaan SBY saat ini. Kalau bisa SBY diganti atau diturunkan," kata Indro Tjahjono. Hal ini membuat SBY khawatir, karena selama ini ia berjauhan dengan militer dan lebih dekat dengan polisi. "Menaikkan gaji dan remunerasi ini dalam kata-kata politik bisa dibilang menyuap tentara agar lebih royal pada SBY," jelas Indro Tjahjono.

Terlambat
Menurut Indro Tjahjono, ketakutan terbesar SBY saat ini adalah kalau dia sampai digulingkan oleh partai-partai politik dan anggota DPR. Saat ini persyaratan pemakzulan presiden lebih sederhana sehingga partai-partai politik bisa lebih gampang menjatuhkan SBY. Tjahjono melanjutkan, "Jalan satu-satunya bagi SBY untuk menghindari pemakzulan sebelum 2014 (pelaksaan pemilu, red) adalah meminta TNI untuk ikut berada di belakangnya."

Indro Tjahjono melihat langkah yang diambil SBY ini sebagai pertanda ia sudah ketakutan, panik karena kinerja pemerintahannya begitu jelek. SBY sangat takut terjadi pemakzulan. "Tapi saya khawatir TNI sekarang sudah lebih lemah dukungannya terhadap SBY. Jadi, menurut saya langkah SBY ini sudah terlambat," tandas Indro Tjahjono.
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/sby-rayu-militer-dengan-kenaikan-gaji