Tuesday, January 3, 2012

2012, Papua Bakal ‘Memanas’?

2012, Papua Bakal ‘Memanas’? PDF Cetak E-mail
Senin, 02 Januari 2012 22:04

2012, Papua Bakal ‘Memanas’?

Orang Asli Papua Perlu Mendapat Perhatian Serius
JAYAPURA— Situasi politik dan keamanan di Papua pada tahun 2012, diprediksi bakal memanas. Salah satu penyebabnya adalah adanya momen pemilihan Gubernur Provinsi Papua. Prediksi ini disampaikan Anggota Komisi A DPR Papua dr. Yohanes Sumarto ketika dihubungi di ruang kerjanya, Senin (2/1). Politisi Partai Gerindra ini dimintai tanggapannya terkait prediksi situasi politik dan keamanan pada tahun 2012.
Dikatakan, meski Perdasus Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Papua periode 2011-2016 sudah disahkan, tapi justru menimbulkan pro dan kontra, terutama persyaratan calon gubernur dan Wakil Gubernur mendatang yang harus orang asli Papua. Hal ini lanjutnya, membuat Pilgub yang dipastikan digelar tahun 2012 akan menimbulkan suatu gejolak khususnya di masyarakat.
Menurut dia, ada 3 hal dari Pilgub yang sebetulnya menjadi masalah. Pertama, kewenangan melaksanakan Pilgub ini bisa selesai karena ini di tingkat organisasi pemerintahan dan legislatif sudah selesai, tapi masalah orang asli Papua belum selesai meskipun mereka tahu keputusan seperti itu, tapi kepuasan itu belum ada. Kedua, masalah jabatan Gubernur setengah selesai namun tak akan menimbulkan banyak gejolak. Tapi yang masalah orang asli Papua ini karena sangat peka perlu mendapat perhatian serius.
Karena itu,lanjutnya, untuk masalah Pilgub pihaknya mengharapkan agar pemerintah tidak menggunakan stigma OPM hanya untuk menjatuhkan seorang mengatakan bahwa bakal calon gubernur itu OPM atau bakal calon gubernur separatis. Tapi semuanya bakal calon gubernur adalah masyarakat yang terpilih dan yang mempunyai kwalitas terbaik.
“Kita serahkan kepada masyarakat siapa yang menang dan yang kalah. Yang menang kita ucapkan selamat. Yang kalah diharapkan menerima dengan hati terbuka bahwa memang situasi di masyarakat seperti itu,” katanya.
Ketiga, nilai positif yang dilihat untuk tahun 2012 adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah bertemu dengan tokoh tokoh agama di Papua. Dan kelihatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai suatu tanggapan yang cukup serius. Begitu juga tokoh tokoh agama mengharapkan hal yang sama. Ini adalah suatu permulaan yang baik untuk tahun 2012.
“Kami mengharapkan juga untuk tahun 2012 kita perlu mengadakan peta politik dan keamanan. Sebetulnya kelompok kelompok mana sih yang mempunyai kegiatan yang akan menimbulkan kerawanan politik di Indonesia. Jadi pertama sudah ada pendekatan kepada tokoh agama. Yang kedua, ada pendekatan dari Staf Khusus Presiden untuk tokoh tokoh pro merdeka. Ini juga hal yang positif,” tukasnya.
Yang belum ditangani, tambahnya, adalah pendekatan kepada kelompok kelompok pemuda seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan elemen elemen mahasiswa perlu diadakan pendekatan dan penjelasan apa yang pemerintah sudah buat dan apa yang pemerintah akan buat. Dikatakan, sebetulnya dilihat dari anggaran yang sudah disalurkan kepada pemuda untuk beasiswa itu sudah cukup banyak. Tapi memang belum mencapai sasaran masih banyak sistim sistim kerabat dan keluarga yang mendapatkan beasiswa.
Sedangkan tokoh tokoh pemuda yang cukup mempunyai harapan belum dapat. Jadi mungkin perlu ada suatu tim evaluasi beasiswa, tim evaluasi pelayanan kesehatan, tim evaluasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini yang perlu dilakukan.
“Uangnya sudah banyak dianggarkan tapi belum pas,” ujarnya. Kata dia, masalah keamanan bila ditangani dengan betul betul untuk tahun 2012 dapat diredahkan bila peta politik dan keamanan sudah dibuat.
Dan memberikan saran saran untuk menyelesaikan persoalan Papua. ada perbedaan pendapat yang signifikan antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah mengatakan kami sudah membangun ini itu tapi masyarakat mengatakan yang kami butuhkan kesejahteraan bukan pembangunan.
Dia menambahkan, pihaknya mengharapkan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) dapat membuat suatu terobosan dimana kegiatan tahun depan pemerintah memikirkan tentang pemerataan pendapatan masyarakat. Hal ini menjadi poin yang utama. Kemudian pendekatan kepada tokoh tokoh agama, tokoh tokoh adat, tokoh tokoh perempuan, tokoh tokoh pemuda ditingkatkan. Masalah penambahan pasukan militer pihaknya berpendapat terus terang saja militer itu berada tak untuk pengamanan tapi untuk menjaga dan mempertahankan NKRI dari adanya ancaman luar negeri. Harus diberitahu bahwa tugas militer untuk mempertahankan NKRI dari ancaman luar negeri bukan justru menembaki warga sipil.
Kemudian dari pihak kepolisian kita mengharapkan agar mekanisme pidana ini adalah pidana yang lebih manusia jangan semua orang dicurigai melanggar hukum. Tapi seyogyanyalah diberitahu yang ini melanggar hukum dan yang ini tak melanggar hukum. Seperti pernyataan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mau merdeka silakan tapi jangan melanggar hukum. Kalau misalnya masalah pengibaran bendera Bintang Kejora dan deklarasi Kongres Rakyat Papua(KRP) III dijelaskan kalau ini melanggar hukum. Tapi kalau dilakukan melanggar hukum terpaksa kami tangkap.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Provinsi Papiua Dr Drs H. Syamsul Arief Rivai MS ketika acara Old and New Year 2011-2012 di Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Papua, Jayapura, Sabtu (31/12) menegaskan, pada tahun 2011 Papua pada umumnya aman, damai dan sejahtera bahkan perekonomian tumbuh stabil. “Saya optimis Papua di tahun 2012 keamanan, kedamaian, kesejahteraan dan perekonomian mengalami peningkatan yang signifikan,” tambahnya.
Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu saat malam tutup tahun bersama keluarga prajurit Kodam XVII/Cenderawasih menegaskan, diseluruh wilayah di Tanah Air masalah politik dan keamanan aman dan kondusif. Tapi Papua masih dianggap sebagai wilayah separatis. “Ini tugas TNI bersama masyarakat ikut menjaga keamanan bersama,” tandasnya. (mdc/don/l03)

http://www.bintangpapua.com/headline/18311-2012-papua-bakal-memanas

No comments:

Post a Comment