Thursday, July 29, 2010

Keamanan di Puncak Jaya Masih Rawan

Enembe: Peneror Lebih Menguasai Medan dari TNI/POLRI

JAYAPURA—Berbicara situasi keamanan di Mulia Puncak Jaya, bak air pasang surut, demikianlah yang terjadi, seperti yang terungkap dari bibir Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe SIp.
“Keamanan Puncak Jaya sampai sekarang masih rawan, empat hari lalu, empat mobil yang masuk Mulia dari Wamena dibakar, mereka ini terlalu percaya diri,” ungkap Bupati Enembe, kepada wartawan di gedung DPR Papua seusai melakukan pertemuan dengan Fraksi Demokrat DPRP, kemarin.
Dikatakannya, untuk memasuki Mulia Puncak Jaya dengan menempuh jalan darat, setidaknya kendaraan yang dipakai minimal lebih dari 30-an mobil secara konvoi, hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir teror di tengah jalan ataupun hal-hal buruk lainnya.
Disebutkan, hingga saat ini jalan Wamena Mulia masih rawan teror, pasalnya pos penjagaan yang saling berjauhan, ditambah dengan medan yang susah sehingga memudahkan peneror untuk menghilang saat dilakukan pengejaran.
“Saudara-saudara kita yang bersebrangan pendangan itu masih berkeliaran dan jumlah senjata yang mereka pegang juga cukup banyak sekitar 20-an senjata, jadi masih rawan,” ingatnya.

Menyinggung peranan aparat TNI/POLRI yang bertugas menjaga keamanan sekaligus mengejar para peneror, Enembe dengan mimik sedikit senyum mengatakan, para peneror itu berada di dalam hutan-hutan rimba dan lebih mengenal medan dari pada para anggota TNI dqan POLRI, hal inilah yang menyulitkan aparat untuk menuntaskan para peneror ini. “Mereka yang berada dalam hutan itu lebih menguasai alam dari TNI/POLRI, tantangan alam membuat kesulitan. Jadi mau kejar model apapun tidak bisa, jadi memang harus ada perencanaan yang tepat sehingga saudara-saudara kita yang DPO yang pegang senjata itu bisa menyerahkan senjata dan kembali melakukan aktifitas sebagai masyarakat biasa,” sambungnya.
“Ya kalau hanya sekedar mengirim polisi untuk berjaga di sepanjang jalan atau titik itu, Mulia tetap masih rawan, karena itu tidak, kalau TNI/POLRI melakukan pengejaran, maka mereka harus mempunya perhitungan yang matang karena saudara-saudara kita yang dalam hutan ini yang lebih mengusai medan dibanding TNI/POLRI,” tambahnya.
Oleh karena itu, ujar Enembe, masyarakat berharap dengan perpanjangan Ultimatum serta himbauan yang terus dilakukan bisa menjinakkan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah pegunungan sekitar Puncak Jaya untuk mengembalikan senjata.
“Mereka ini, berbeda ideologi, jadi penyelesaiannya membutuhkan trik-trik tersendiri, tidak segampang itu. Disana ada berbagai macama kelompok, masih ada kelompok yang betul-betul berjuang untuk membentuk satu negara papua yang merdeka, ada kelompok dengan kepentingan lokal, ada kelompok yang sakit hati dan masih banyak kelompok lagi, mereka ini bersatu dan terciptalah teror kepada sesama,”tandasnya. (hen)

sumber:http: //www.bintangpap ua.com/index. php?option= com_content&view=article&id=6264:keamanan- di-puncak- jaya-masih- rawan&catid=25:headline&Itemid=96

No comments:

Post a Comment