Thursday, August 20, 2009

Iringgame Tabuni : Rakyat Papua Harus Berterima Kasih Kepada Noordin M Top!

Mulia, WPToday – Isu Terorisme yang menjadi proyek nasional Indonesia atas perintah AS, Australia dan negara-negara Uni Eropa ditanggapi serius oleh Iringgame Tabuni, Jubir Komando Tertinggi Militer Revolusi Papua Barat (KTMRPB). Ia mengatakan, Noordin M Top tidak menjadikan rakyat kecil sebagai target pemboman sehingga tidak ada yang perlu mengganggap Noordin M Top sebagai musuh bersama.

“Noordin bukan musuh bersama rakyat Indonesia, tetapi musuh Amerika, Australia, Uni Eropa dan Rezim SBY-JK yang menjadi komprador mereka,” jelas Tabuni kepada WPToday. Ia mengatakan, hal ini bisa dilihat dari sasaran bom selama ini, dimana rakyat kecil tidak pernah jadi korban. Sebaliknya, korban bom biasanya para eksekutiv perusahaan asing, hotel milik asing dan orang Indonesia yang menyambung hidup dengan cara membudak pada asing.

“Saya belum lihat pemukiman warga atau usaha milik pedagang kaki lima yang menjadi sasaran aksi bom kelompok Noordin M Top dan ini jelas, Noordin bukan musuh bersama rakyat Indonesia,” tegas Tabuni.

Tabuni mengatakan, rakyat Indonesia yang miskin sepertinya sedang diarahkan dan disibukkan oleh SBY untuk melindungi kepentingan pejabat dan kaum pemodal yang kaya-raya, sementara mereka sendiri harus memikirkan beban hidup yang berat, ancaman penggusuran oleh Satpol PP dan Petugas Trantib Kota, biaya pendidikan anak-anak mereka yang mahal dan banyak penderitaan lain akibat eksploitasi imperialisme AS dkk.

Ditanya soal himbauan terselubung para tokoh agama Kristen di Papua bahwa rakyat perlu membantu Polda Papua dan Densus 88 dalam upaya menangkal aksi-aksi kelompok Noordin di Papua, Tabuni mengatakan, hal ini tidak perlu ditanggapi dan rakyat Papua tidak perlu sibuk isu teroris. Ia menambahkan, rakyat Papua justru harus berterima kasih kepada Noordin M Top karena aksi Bom Kuningan belum lama ini sempat melukai salah satu pensiunan Pejabat PT Freeport.

“Pensiunan Pejabat PT Freeport yang isi kepalanya penuh dengan kejahatan terhadap rakyat Papua berhasil menjadi korban bom dan rakyat Papua harus berterima kasih kepada Noordin M Top, bila perlu mendoakan dia dan kelompoknya agar mendapat perlindungan Tuhan dari kejaran Densus 88,” himbau Tabuni.

Menurut Tabuni, keluarga Ibrahim dan korban jihad lainnya sebenarnya perlu mendapat santunan dari Rakyat Papua karena aksi-aksi anggota keluarga mereka bersama Noordin M Top di Indonesia, jika berskala luas, pasti akan mengurungkan niat investor asing untuk datang menguras kekayaan alam Indonesia, terutama daerah-daerah yang kaya akan SDA seperti Papua.

Pasca pemboman 2 hotel milik Amerika di Mega-Kuningan Jakarta, Ritz Carlton dan JW Marriott, pihak AS dan sekutunya langsung memerintah SBY untuk mengejar dan membunuh Noordin M Top dan kelompoknya sebagai persembahan bagi mereka.

Sebagai bukti kesetiaan SBY kepada AS dan sekutunya, tanggal 8 Agustus 2009, ia membunuh Aher Setiawan dan Eko Peyang di Bekasi, selanjutnya, ia membunuh Ibrahim dan memporak-porandakan rumah Mohzahri di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Korban yang tewas kemudian dijadikan persembahan bagi AS dan para sekutunya.

Bukti kesetiaan dan kepatuhan SBY kepada AS dan sekutunya ini disaksikan langsung oleh berjuta-juta rakyat miskin Indonesia karena dipertontonkan di hampir semua stasiun televisi di Indonesia.

Dalam menjalankan aksinya, kelompok Noordin M Top sebenarnya tidak pernah mengincar rakyat Indonesia. Dalam sebuah Blogsite, ia menulis, “Agar ummat ini mengetahui bahwasanya Amerika, khususnya orang-orang yang yang berkumpul dalam majlis itu, mereka adalah para Pentolan Bisnisman dan Inteljen di dalam bagian ekonomi Amerika. Dan mereka mempunyai kepentingan yang besar dalam mengeruk harta negeri Indonesia dan pembiyaan tentara kafir (Amerika) yang memerangi Islam dan kaum muslimin”.***

No comments:

Post a Comment