Thursday, July 23, 2009

7 Warga yang Diduga TPN/OPM Tiba di Polda

Wakapolda: Masih Dalam Pengembangan Penyelidikan
JAYAPURA-Tujuh orang warga yang sempat diamankan Polres Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, beberapa hari lalu dari Kampung Kayu Puri dan Kampung Matembu, akhirnya dibawa dengan pengawalan oleh Petugas dari Polres Kepuluan Yapen dengan menggunakan KM Dorolonda, tiba di Mapolda Papua, Selasa (21/7).
Ketujuh orang warga yang diduga terlibat dalam serangkaian kegiatan TPN/OPM di Kepulauan Yapen itu masing-masing berinisial YA (27), AB (18), YR (49), PU (37), LA (43), OA (30) dan OY. Mereka dijemput petugas Ditreskrim Polda Papua dengan mobil tahanan dan tiba di Mapolda Papua, Selasa (21/7) pukul 08.30 WIT kemarin, bersama dengan barang buktinya.
Ketujuh orang itu terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas dari Biddokkes Polda Papua, sedangkan barang bukti sempat diteliti lebih jauh oleh petugas.
Barang bukti yang berhasil diamankan itu, diantaranya bendera Bintang Kejora, 2 pistol rakitan, 4 senjata laras panjang rakitan, amunisi, busur dan puluhan anak panah, baret warna merah dengan logo burung Mambruk, senjata tajam tradisional, parang dan kampak.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Achmad Riadi Koni kepada wartawan mengatakan, ketujuh warga itu dibawa ke Mapolda Papua untuk pengembangan penyelidikan.
"Kita baru terima ketujuh tersangka dari Polres Kepulauan Yapen. Sekarang kami kembangkan sejauh mana keterlibatan mereka, sehingga nanti akan kami periksa terlebih dahulu," ungkap Wakapolda Achmad Riadi Koni didampingi Kabag Analis Ditreskrim Polda Papua, AKBP Agustinus di Mapolda Papua, kemarin.
Wakapolda menjelaskan, ketiga orang warga yaitu YA, AB dan YR menyerahkan diri di Kampung Kayu Puri, 7 Juli 2009 lalu setelah sebelumnya anggota Polres Kepulauan Yapen menggerebek kelompok TPN/OPM yang diduga pelarian dari Kapeso, Mamberamo Raya di daerah Poiway.
Hanya saja, ketiga warga tersebut, sempat melarikan diri ke Kampung Kayu Puri.
"Polres setempat sempat mengepung kelompok tersebut, sehingga ketiganya tidak ada bahan makanan dan memilih menyerahkan diri," ungkap Wakapolda.
Wakapolda Papua menduga, ketiga pelaku terkait erat dengan pelaku pengibaran bendera Bintang Kejora di Kepulauan Yapen pada 6 Juli 2009 lalu, sehingga Polres setempat melakukan patroli dan penggerebekan di Poiway.
"Mereka jelas kelompok kriminal bersenjata, namun belum jelas kelompok mana," ujarnya.
Sementara itu, keempat warga lainnya berinisial PU, LA, OA berhasil ditangkap di Kampung Mantembo, Kepulauan Yapan. Sebelumnya, Polres setempat melakukan patroli ke kampung itu, namun sempat diserang dengan tembakan dan lemparan granat sehingga terjadi kontak senjata.
Usai kontak senjata dengan kelompok orang yang diduga TPN/OPM pimpinan Fernando Warobay itu, Polres setempat berhasil menangkap ketiga warga tersebut. "Dari pengembangan penyelidikan, petugas berhasil ditangkap OY di Mantembu," ungkapnya.
Wakapolda Papua menduga ke-4 warga ini juga diduga merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata, sesuai laporan masyarakat setempat yang merasa terganggu akibat ulah, karena mengganggu ketentraman, keamanan dan mengganggu sumber air minum mereka.
Wakapolda menduga bahwa mereka terkait dengan kasus penguasaan Lapter Kapeso, dimana mereka sempat melarikan diri setelah pasukan Polri berhasil menguasai Lapter Kapeso Mamberamo Raya beberapa minggu lalu, apalagi antara daerah Kepulauan Yapen dengan Mamberamo Raya cukup dekat.
Saat ini, tambah Wakapolda Achmad Riadi Koni, Polres Kepulauan Yapen terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dan menghimbau kepada mereka, apalagi banyak yang tidak mengetahui tentang kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata itu.
Bahkan, himbauan tersebut juga membuahkan hasil, dimana ada 9 warga setempat yang dengan sukarela kembali ke kampung halaman mereka. "Ada 9 warga yang dengan sukarela kembali ke kampung halamannya, sudah dibina dan tidak ditahan, dilepaskan kembali," imbuhnya.
Sementara itu, pengakuan AB, ia telah ditipu oleh Erick Manitori, pimpinan TPN/OPM yang mengajaknya ke Haneka, Mambramo Raya dengan alasan untuk mengantarnya ke Serui, Kepulauan Yapen. "Saya baru ikut 1 minggu dengan Erick Manitori," ujarnya.
Sedangkan, YA mengakui juga telah tertipu. Ia diajak Erick Manitori untuk membangun proyek perumahan di Mamberamo Raya. "Setelah saya ikut, ternyata sampe di Kapeso dan saya lihat ada yang potong kayu untuk tiang dan menaikan bendera Bintang Kejora," katanya.
Namun, ia langsung melarikan diri pulang ke Serui setelah pasukan datang ke Kapeso. Tetapi, karena sakit ia kemudian memilih menyerahkan diri ke Mapolres Kepulauan Yapen.
Sedangkan, LA yang ikut diamankan dari Matembo sempat melihat pimpinan mereka membawa dua senjata api rakitan dan 1 buah granat tangan.

No comments:

Post a Comment