Sunday, July 26, 2009

Pelaku Teror di Timika oleh OPM Gadungan

[JAYAPURA] Teror penembakan yang terjadi selama ini adalah personel dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) gadungan. Ini ada skenario diciptakan untuk mencapai target tertentu. Peristiwa di Timika adalah perang terbuka TNI-Polri, yang memperebutkan lahan bisnis uang dolar dari perusahaan Freeport.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yoboisembut kepada SP di Jayapura, Kamis (23/7). Dia menerima pesan Dr S Eben Kirksey dari Universitas California pada tanggal 13 Juli 2009.

"Tahun 2002 saat pembunuhan WNA Amerika Serikat. Kalau OPM yang dituduh, di mana mereka dapat senjata? Lalu bagaimana mereka masuk lokasi pertambangan yang dijaga ketat oleh aparat keamanan Indonesia? Saya mendapat pesan ini dari Dr Eben," ujarnya.

TPN/OPM ataupun masyarakat adat, tindak bodoh menodai perjuangan murni selama ini, di antaranya memperjuangkan ha-hak yang selama ini diabaikan dan ditindas, seperti hak ekonomi, hak hutan, dan ulayat. Ini adalah kasus yang direkayasa untuk membungkam dan membunuh masyarakat adat Papua, baik secara fisik maupun psikologis," ujarnya. Dewan Adat Papua sangat menyesal dengan kejadian yang berlangsung di Timika "Freeport tidak boleh lepas tangan kepada mereka yang kena musibah dan korban, juga kepada keluarga mereka. Freeport adalah penyebab masalah ini," katanya.


Tanpa Bukti

Masyarakat adat menyesalkan tindakan aparat keamanan yang ingin memperbaiki namanya di mata dunia internasional dengan menangkap warga tanpa punya bukti yang jelas. Masyarakat adat selalu jadi korban, ujarnya. Untuk menyelidiki kasus ini harus ada tim independen yang dibiayai PT Freeport untuk menuntaskan kasus ini.

Pelaksana harian Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua AKBP Nurhabri mengatakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka penembakan di Mile 51, yaitu UY, VB, dan SB.

Dia membenarkan pada Rabu (22/7) terjadi kecelakaan lalu lintas di Mile 45 yang mengakibatkan seorang anggota Brimob dari Detasemen B Timika bernama Brigadir Ismail Tudoho meninggal. Sedangkan, yang luka-luka Brigadir Patrik Tobi dan Briptu Petrus Uluhayanan.

Juru bicara PT Freeport Indonesia Mindo Pangaribuan membenarkan telah terjadi kecelakaan sekitar pukul 11.00 WIT. "Kecelakaan yang menyebabkan satu anggota polisi tewas dan beberapa anggota polisi lain dan TNI luka berat," ujarnya.

Menurut aparat kepolisian tidak ada hubungan kecelakaan tersebut dengan penembakan yang terjadi pada hari-hari sebelumnya di areal tersebut. Namun, menjelang siang hari terjadi penembakan di MP 51 terhadap satu kendaraan yang ditumpangi beberapa teknisi dan dua anggota kepolisian yang sebetulnya datang untuk membantu kendaraan yang mogok di MP-51, sehingga menyebabkan tiga orang luka ringan.

Peristiwa tersebut terjadi di luar areal pertambangan. Tidak ada penembakan yang terjadi terhadap iring-iringan bus PT Freeport seperti diberitakan sebelumnya. [154]

http://www.suarapem baruan.com/ index.php? modul=news&detail=true&id=9401

No comments:

Post a Comment