Jayapura, (tvOne)
Total kerugian materiil yang dialami Universitas Cenderawasih akibat peristiwa kebakaran gedung rektorat yang dilakukan orang tak dikenal pada tanggal 9 April yang lalu, ditaksir mencapai Rp30 Milyar.
Hal itu diungkapkan Rektor Uncen Berth Kambuaya, kepada wartawan di Jayapura, Selasa (12/5/2009).
Ia menjelaskan, selain kerugian materiel itu yang paling banyak adalah kerugian imaterial yang harus ditanggung oleh pihak universitas yakni ikut terbakarnya semua data akademik dari mahasiswa maupun dosen.
"Semua data dan ijazah dari mahasiswa yang baru saja di wisuda semuanya ikut terbakar, sehingga saat ini sedang dilakukan pencetakan ulang ijazah," kata Berth.
Ditambahkannya yang menjadi perhatian utama dari pihak Uncen adalah mencetak kembali semua ijazah yang terbakar dan merenovasi kembali gedung rektorat.
"Soal ijazah sebagian besarnya sudah berhasil dicetak dan diberikan pada mahasiswa yang berhak," ujarnya.
Berth menambahkan, pihaknya sangat terkejut dengan adanya pembakaran tersebut, karena Uncen adalah Universitas pertama dan tertua yang ada di Papua.
"Padahal Uncen adalah kampus yang mendidik semua orang yang ada di Papua sehingga menjadi besar dan bisa memimpin," lanjutnya.
Akibat dibakarnya gedung Rektorat Uncen, pada tanggal 9 April yang lalu, seluruh kegiatan administrasi dipindahkan di kampus Uncen lama yang terletak di wilayah Abepura, Jayapura, Papua.
Sementara aktivitas perkuliahan tetap berjalan seperti biasa.
Total kerugian materiil yang dialami Universitas Cenderawasih akibat peristiwa kebakaran gedung rektorat yang dilakukan orang tak dikenal pada tanggal 9 April yang lalu, ditaksir mencapai Rp30 Milyar.
Hal itu diungkapkan Rektor Uncen Berth Kambuaya, kepada wartawan di Jayapura, Selasa (12/5/2009).
Ia menjelaskan, selain kerugian materiel itu yang paling banyak adalah kerugian imaterial yang harus ditanggung oleh pihak universitas yakni ikut terbakarnya semua data akademik dari mahasiswa maupun dosen.
"Semua data dan ijazah dari mahasiswa yang baru saja di wisuda semuanya ikut terbakar, sehingga saat ini sedang dilakukan pencetakan ulang ijazah," kata Berth.
Ditambahkannya yang menjadi perhatian utama dari pihak Uncen adalah mencetak kembali semua ijazah yang terbakar dan merenovasi kembali gedung rektorat.
"Soal ijazah sebagian besarnya sudah berhasil dicetak dan diberikan pada mahasiswa yang berhak," ujarnya.
Berth menambahkan, pihaknya sangat terkejut dengan adanya pembakaran tersebut, karena Uncen adalah Universitas pertama dan tertua yang ada di Papua.
"Padahal Uncen adalah kampus yang mendidik semua orang yang ada di Papua sehingga menjadi besar dan bisa memimpin," lanjutnya.
Akibat dibakarnya gedung Rektorat Uncen, pada tanggal 9 April yang lalu, seluruh kegiatan administrasi dipindahkan di kampus Uncen lama yang terletak di wilayah Abepura, Jayapura, Papua.
Sementara aktivitas perkuliahan tetap berjalan seperti biasa.
No comments:
Post a Comment